Pada hari Selasa, 10 & 17 Juli 2012 pukul 19.00 s.d. 21.00WIB di Radio Komunitas Swara Pangandaran 107.7 Mhz, Kelompok Mahasiswa KKN TEMATIK Universitas Galuh 2012 Desa Wonoharjo peduli terhadap lingkungan objek wisata Desa Wonoharjo dengan melakukan Promosi Potensi Objek Wisata Desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran melalui siaran Radio dan mensosialisasikan tentang Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada masyarakat.
Selasa, 24 Juli 2012
Jumat, 20 Juli 2012
PESONA PANTAI PAMUGARAN ..
Pantai Pamugaran merupakan tempat yang disukai para wisatawan saat sore menanti pesona sunset yang indah Pantai Pangandaran. Pantai Pamugaran merupakan tempat yang tenang dan agak jauh dari keramaian, hal ini yang menarik para wisatawan datang ke Pantai Pamugaran. Warna langit yang cerah berwarna biru berhias awan putih dan hamparan laut biru yang mempesona sebagai warna keindahan Pantai Pamugaran Pangandaran. Pamugaran adalah sebuah tempat yang berada di tepi pantai yang berlokasi wilayah Pantai Pangandaran, sekitar 2 km dari Boulevart Toll Pangandaran dan tepat masuk pada Desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran. Pantai Pamugaran sekarang di bangun sebagai landasan pesawat terbang milik Susi Air, sebagai landasan pesawat terbang yang kedua setelah Landasan Pesawat Terbang Nusawiru.
Tunggu apalagi .. mari kunjungi pesona indah Pantai Pamugaran bersama keluarga tercinta Anda dan tetap jaga keasriannya :)
Kamis, 19 Juli 2012
Perpaduan antara Wayang Kulit dan Arumba (Kentongan)
Wayang Kulit yang menjadi kesenian tradisional Desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran, Rabu malam (18 Juli 2012/ 20.00 WIB s.d. selesai) menggelar latihan bersama dengan kesenian Arumba (Kentongan) khas dari Desa Pananjung yang bertempat di Gerai Pananjung. Acara ini dapat berlangsung dengan gagasan dari Kelompok KKN Tematik Universitas Galuh 2012 Desa Wonoharjo dan Desa Pananjung. Bertepatan dengan akan memasukinya bulan suci Ramadhan, maka acara latihan ini juga di akhiri dengan Munggahan bersama antara Kelompok Wayang Kulit - Arumba dan para Mahasiswa KKN Tematik Universitas Galuh tersebut.
Harapan dari berlangsungnya acara ini, kedepannya bisa terus melestarikan kesenian budaya yang ada agar lebih dapat dikenal dan dicintai khalayak banyak juga dapat terus dipertahankan ketradisionalannya di tengah modernisasi zaman.
Para anggota kelompok dari Wayang Kulit dan Arumba sangat senang dapat terselenggaranya latihan bersama ini, karena di akui pada para mahasiswa KKN Tematik Universitas Galuh sudah lama menginginkan moment ini terlaksana.
Minggu, 15 Juli 2012
Kegiatan Kebersihan Pantai Pamugaran disertai dengan Pemasangan Alat Kebersihan dan Papan Himbauan oleh Kelompok KKN Tematik Universitas Galuh 2012 Desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran .
Sabtu, 14 Juli 2012 mulai pukul 08.00 WIB s.d. selesai .
Mari lestarikan dan wujudkan lingkungan asri bersama :)
KEEP PAMUGARAN BEACH !
Selasa, 10 Juli 2012
POTENSI WISATA DESA WONOHARJO PANGANDARAN
1. PENGRAJIN PIRING LIDI
Piring
Lidi merupakan salah satu hasil dari pengrajin anyaman di Desa Wonoharjo, salah satu pengrajinya
yaitu Ibu Tuti yang bertempat di RW 17 Dusun Kedung Rejo. Ibu Tuti sebelumnya
berasal dari Desa Pananjung yang notabene banyak sekali pengrajin piring lidi, menurut pengakuan
beliau keahlian beliau dalam menganyam lidi menjadi piring ternyata didapat
dari Desa Pananjung. Adapun hasil kerajinan yang beliau hasilkan dari lidi
dapat diolah menjadi berbagai macam alat perabotan rumah tangga seperti piring, nampan, keranjang buah dan lain
sebagainya. Untuk harganya sendiri sangat terjangkau tergantung dari besar
kecilnya ukuran.
Produk-produk
yang dihasilkan dipasarkan ke berbagai
daerah di Pulau Jawa, bahkan
sampai ke luar pulau jawa seperti Kepulauan Riau. Selain itu banyak wisatawan
mancanegara yang memesannya.
2. PEMBUAT GULA
Penduduk
Desa Wonoharjo sebagian besar bermata pencaharian sebagai pembuat gula merah.
Kegiatan tersebut telah lama dilakukan oleh penduduk setempat,hal ini dapat
terlihat dari kegiatan sehari-harinya yang tidak terlepas dari setiap tahapan
dalam pembuatan gula, yaitu
dimulai dari waktu pagi buta untuk menyadap yang dilakukan oleh para pria.
Kegiatan menyadap lahang dilakukan dalam 2 pembagian waktu yaitu waktu pagi dan
waktu sore hari. Biasanya penyadapan lahang ini dihasilkan dari beberapa
pohon,setiap pohon rata-rata menghasilkan setengah kilogram lahang. Sedangkan untuk para ibu rumah
tangga,mereka melakukan usaha proses mengolah lahang yang telah disadap menjadi
gula merah yang siap dijual kepasaran. Adapun urutan proses pengolahan lahang
menjadi gula merah yang siap pasar,ialah sebagai berikut :
- § Pertama, lahang yang telah disadap dimasak dalam kuali besar selama kurang lebih 5 jam.
- § Kedua, lahang yang telah matang menjadi gula cair dicetak dengan menggunakan mangkuk berukuran sedang yang memiliki kapasitas setengah kilogram.
Hasil
dari pengolahan gula merah ini dipasarkan di sekitar Desa Wonoharjo.
Selain itu,
hasil gula merah ini juga ditampung di para pengepul untuk dipasarkan ke
berbagai daerah seperti Bogor, Karawang, Bekasi dan kota
lainnya.
3. WAYANG
KULIT
Wayang kulit yang bertempat di
jalan Tiwa Rt 01/07 Bojong Gantang merupakan wayang kulit yang berasal dari keturunan
asli Cilacap pada tahun 1976. Dulu, wayang kulit ini sangat difavoritkan oleh
masyarakat Desa Wonoharjo.
Perkumpulan wayang kulit ini diberi nama organisasi “Suci
Rahayu” . Namun, kini nama organisasi tersebut diganti dengan “Pananjung
Laras”. Angggota dari perkumpulan ini
berjumlah 20 orang. Adapun jadwal latiahn rutin yaitu setiap malam minggu.
Lakon yang pernah dipentaskan oleh organisasi “Pananjung Laras” yaitu Ramayana
(menvceritakan Rama dan Shinta), Maha Brata (menceritakan Kurawa).
Ebeg adalah jenis
tarian rakyat yang berkembang di wilayah Jawa Tengah yang meliputi wilayah
Purbalingga, Banyumas, cilacap, dan kebumen.
Di daerah lain kesenian ini dikenal dengan sebutan kuda lumping atau
jaran kepang, ada juga yang menamakannya jathilan (Yogyakarta) juga reog (Jawa
Timur). Tarian ini menggunakan “ebeg” yaitu anyaman bambu yang dibentuk
menyerupai kuda berwarna hitam atau putih dan diberi kerincingan.
Kesenian tradisional ebeg masuk ke
daerah Pangandaran dibawa oleh masyarakat cilacap yang menempati sebagian
wilayah pangandaran sekitar tahun 1970-an.
Pak Wito
penduduk asli Desa Wonoharjo, mencoba mempertahankan Kesenian Tradisional
warisan nenek moyang tersebut, beliau membentuk lingkung seni kuda lumping ( Ebeg
) yang bernama Setia Muda Budaya, sekitar tahun 2004. Kesenian tradisional
ebeg pak Wito ini yg beralamat di RW 02 Kedung Rejo Desa Wonoharjo tetap bertahan ditengah
serbuan kesenian dan budaya modern.
Penduduk di Desa Wonoharjo
selain mempunyai sifat pekerja keras
juga mempunyai sisi keuletan. Hal ini ditunjukan dari hasil produksi kerajinan
kerang. Tempat pengrajin kerang terdapat
di Dusun Wonoharjo RT/RW 02/08 pemiliknya adalah Bapak Undang. Usaha ini merupakan usaha turun temurun. Di dalam pengolahan
usaha tersebut Bapak Undang mempekerjakan 7 orang karyawan. Kerajinan kerang ini menghasilkan berbagai pernak – pernik
diantaranya : Jam dinding, lampu
hias, cermin, hiasan dinding, gantungan kunci dan
bros. Hasil kerajinan ini dipasarkan ke daerah - daerah yang berada di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti Bekasi, Solo.
Desa wisata merupakan bagian dari visi Pak Sutar (penggagas)
untuk mewujudkan Desa Wonoharjo menjadi Desa penyangga wisata. Selain itu,
gagasan ini juga merupakan upaya untuk merealisasikan tema Back To
Nature. Sehingga secara tidak langsung konsep seperti ini diharapkan dapat
menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara.
7. PENGRAJIN CAMPERNIK
7. PENGRAJIN CAMPERNIK
Campernik yang
bertempat di Rt 01/15 Desa Wonoharjo
merupakan cenderamata dan produk-produk inovatif yang dihasilkan dari limbah
plastik, berdiri sejak tahun 2010 yang terdiri dari komunitas ibu-ibu rumah
tangga, pendiri dari campernik ini bernama ibu Lia. Selain sebagai
matapencaharian campernik juga merupakan wahana untuk menunjukan kreativitas
warga Desa Wonoharjo pada dunia. pemasaran produk-produk hasil karya ibu-ibu
DesaWonoharjo ini telah mencapai pasar mancanegara diantaranya: Arab Saudi,
India, Belanda, Jerman, dan Italia.
Desa Wonoharjo berdiri sejak tahun 1976, merupakan desa pemekaran dari Desa Pananjung. Secara administratif Desa Wonoharjo masuk dalam wilayah Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat, tipologi desa masuk dalam kategori desa pantai/ pesisir.
Orbitasi
pusat pemerintahan desa berjarak 2 km
dari Kantor Kecamatan, 91 km dari kantor bupati dan 218 km dari kantor gubernur.
Luas wilayah desa 656 Ha/ 5.1 km 2, terdiri tanah sawah 171 Ha, tanah kering/
pemukiman 278 Ha, PT Star Trust tanah ex perkebunan 161 ha. Secara klimatologi
desa wonoharjo memiliki curah hujan 19.2 mm/ 10 tahun, jumlah bulan hujan 6
bulan, suhu rata-rata harian 28 o C, tinggi tempat 7 m di atas
permukaan laut dengan bentang wilayah datar.
Hampir
semua warga Desa Wonoharjo mempunyai aktivitas. Kegiatan warga yang paling
dominan adalah membuat gula. Adapun kegiatan lain yang tidak kalah produktif
diantaranya : Membuat produk-produk unik dari kerang, campernik (memanfaatkan
limbah menjadi cenderamata dan produk-produk inovatif), piring lidi, selain
itu, ada juga yang bergiat dibidang seni, seperti ebeg (kuda lumping) dan
wayang kulit.
Kegiatan-kegiatan
tersebut, disamping sebagai mata pencaharian warga juga tidak menutup
kemungkinan untuk memperkenalkan Wonoharjo pada dunia. Misalnya saja, piring
yang terbuat dari lidi sangat menarik wisatawan asing. Menurut pengakuan Ibu
Tuti (pembuat piring lidi), hasil karyanya ini sudah dipesan sampai pada wisatawan
asing asal Perancis. “Pemesanan bahkan sampai ke Perancis", ujar Ibu Tuti. Kemudian hasil karya campernik juga sudah
diekspor hingga Belanda, Jerman, Arab Saudi, India, dan Italia.
Dari
berbagai destinasi di atas, ternyata Desa Wonoharjo mempunyai potensi untuk
mampu menjadi desa penyangga wisata di kecamatan pangandaran.
Langganan:
Postingan (Atom)