Selasa, 10 Juli 2012

POTENSI WISATA DESA WONOHARJO PANGANDARAN


1. PENGRAJIN PIRING LIDI
Piring Lidi merupakan salah satu hasil dari pengrajin anyaman di Desa Wonoharjo, salah satu pengrajinya yaitu Ibu Tuti yang bertempat di RW 17 Dusun Kedung Rejo. Ibu Tuti sebelumnya berasal dari Desa Pananjung yang notabene banyak sekali pengrajin piring lidi, menurut pengakuan beliau keahlian beliau dalam menganyam lidi menjadi piring ternyata didapat dari Desa Pananjung. Adapun hasil kerajinan yang beliau hasilkan dari lidi dapat diolah menjadi berbagai macam alat perabotan rumah tangga seperti piring, nampan, keranjang buah dan lain sebagainya. Untuk harganya sendiri sangat terjangkau tergantung dari besar kecilnya ukuran.

Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan ke berbagai daerah di Pulau Jawa, bahkan sampai ke luar pulau jawa seperti Kepulauan Riau. Selain itu banyak wisatawan mancanegara yang memesannya.


2. PEMBUAT GULA

Penduduk Desa Wonoharjo sebagian besar bermata pencaharian sebagai pembuat gula merah. Kegiatan tersebut telah lama dilakukan oleh penduduk setempat,hal ini dapat terlihat dari kegiatan sehari-harinya yang tidak terlepas dari setiap tahapan dalam pembuatan gula, yaitu dimulai dari waktu pagi buta untuk menyadap yang dilakukan oleh para pria. Kegiatan menyadap lahang dilakukan dalam 2 pembagian waktu yaitu waktu pagi dan waktu sore hari. Biasanya penyadapan lahang ini dihasilkan dari beberapa pohon,setiap pohon rata-rata menghasilkan setengah kilogram lahang. Sedangkan untuk para ibu rumah tangga,mereka melakukan usaha proses mengolah lahang yang telah disadap menjadi gula merah yang siap dijual kepasaran. Adapun urutan proses pengolahan lahang menjadi gula merah yang siap pasar,ialah sebagai berikut :

  • §       Pertama, lahang yang telah disadap dimasak dalam kuali besar selama kurang lebih 5 jam.
  • §     Kedua, lahang yang telah matang menjadi gula cair dicetak dengan menggunakan mangkuk berukuran sedang yang memiliki kapasitas setengah kilogram.


         Hasil dari pengolahan gula merah ini dipasarkan di sekitar Desa Wonoharjo. Selain itu, hasil gula merah ini juga ditampung di para pengepul untuk dipasarkan ke berbagai daerah seperti Bogor, Karawang, Bekasi dan kota lainnya.

3. WAYANG KULIT


             Wayang kulit yang bertempat di jalan Tiwa Rt 01/07 Bojong Gantang merupakan wayang kulit yang berasal dari keturunan asli Cilacap pada tahun 1976. Dulu, wayang kulit ini sangat difavoritkan oleh masyarakat Desa Wonoharjo.
            Perkumpulan wayang kulit ini diberi nama organisasi “Suci Rahayu” . Namun, kini nama organisasi tersebut diganti dengan “Pananjung Laras”.  Angggota dari perkumpulan ini berjumlah 20 orang. Adapun jadwal latiahn rutin yaitu setiap malam minggu. Lakon yang pernah dipentaskan oleh organisasi “Pananjung Laras” yaitu Ramayana (menvceritakan Rama dan Shinta), Maha Brata (menceritakan Kurawa).


4. KUDA LUMPING (EBEG)


         Ebeg adalah jenis tarian rakyat yang berkembang di wilayah Jawa Tengah yang meliputi wilayah Purbalingga, Banyumas, cilacap, dan kebumen.  Di daerah lain kesenian ini dikenal dengan sebutan kuda lumping atau jaran kepang, ada juga yang menamakannya jathilan (Yogyakarta) juga reog (Jawa Timur). Tarian ini menggunakan “ebeg” yaitu anyaman bambu yang dibentuk menyerupai kuda berwarna hitam atau putih dan diberi kerincingan.

            Kesenian tradisional ebeg masuk ke daerah Pangandaran dibawa oleh masyarakat cilacap yang menempati sebagian wilayah pangandaran sekitar tahun 1970-an. Pak Wito penduduk asli Desa Wonoharjo, mencoba mempertahankan Kesenian Tradisional warisan nenek moyang tersebut, beliau membentuk lingkung seni kuda lumping ( Ebeg ) yang bernama Setia Muda Budaya, sekitar tahun 2004. Kesenian tradisional ebeg pak Wito ini yg beralamat di RW 02 Kedung Rejo  Desa Wonoharjo tetap bertahan ditengah serbuan kesenian dan budaya modern.

5. PENGRAJIN KERANG



Penduduk di Desa Wonoharjo selain  mempunyai sifat pekerja keras juga mempunyai sisi keuletan. Hal ini ditunjukan dari hasil produksi kerajinan kerang. Tempat pengrajin kerang  terdapat di Dusun Wonoharjo RT/RW 02/08 pemiliknya adalah Bapak Undang.  Usaha ini merupakan usaha turun temurun. Di dalam pengolahan usaha tersebut Bapak Undang mempekerjakan 7 orang karyawan.   Kerajinan  kerang  ini menghasilkan berbagai pernak – pernik diantaranya : Jam dinding, lampu hias, cermin, hiasan dinding, gantungan kunci dan bros. Hasil kerajinan ini dipasarkan ke daerah - daerah yang berada di  wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti Bekasi, Solo.

6. DESA WISATA
Desa wisata merupakan bagian dari visi Pak Sutar (penggagas) untuk mewujudkan Desa Wonoharjo menjadi Desa penyangga wisata. Selain itu, gagasan ini juga merupakan upaya untuk merealisasikan tema  Back To Nature. Sehingga secara tidak langsung konsep seperti ini diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara.

7. PENGRAJIN CAMPERNIK
Campernik yang bertempat  di Rt 01/15 Desa Wonoharjo merupakan cenderamata dan produk-produk inovatif yang dihasilkan dari limbah plastik, berdiri sejak tahun 2010 yang terdiri dari komunitas ibu-ibu rumah tangga, pendiri dari campernik ini bernama ibu Lia. Selain sebagai matapencaharian campernik juga merupakan wahana untuk menunjukan kreativitas warga Desa Wonoharjo pada dunia. pemasaran produk-produk hasil karya ibu-ibu DesaWonoharjo ini telah mencapai pasar mancanegara diantaranya: Arab Saudi, India, Belanda, Jerman, dan Italia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar